PAY MEDIA

Media Informasi Terkini Dan Terakurat

Warga Geruduk Pos Damkar Alue Bilie, Protes Tak Ada Sopir Saat Kebakaran Terjadi

Kolonelinspira.com | Lhoksukon – Jumlah penduduk Gampong Alue Bilie Rayeuk, distrik Baktiya, Aceh Regency North, mengunjungi pemadam kebakaran alue bilie (Damkar), Kamis (29/29/2025). Tindakan ini adalah bentuk protes atas kurangnya koperasi senjata api selama kebakaran yang menewaskan seorang anak laki -laki berusia 7 tahun di desanya.

Kemarahan penduduk disebabkan oleh tidak adanya pengemudi layanan selama kebakaran rumah Samsul (42) sekitar 11,05 WIB. Faktanya, pos Damkar berjarak sekitar 250 meter dari perapian.

“Kami kecewa dan marah. Ketika rumah itu terbakar, penduduk secara teratur tiba di pos Damkar meminta bantuan, tetapi tidak ada pejabat yang datang ke tempat kejadian. 

Warga percaya bahwa kelalaian ini sebagai sarana keterbukaan dan bukan tanpa contoh, mengingat bahwa peristiwa tersebut telah menuntut kehidupan anak dan menyebabkan kerugian yang signifikan.

“Kami sedang menunggu Danpos Damkar Alue Bilie Rayeuk, tetapi sudah lebih dari satu jam, Danpos belum tiba,” kata Ikram.

Pada saat yang sama, sampai informasi ini terungkap, tidak ada pernyataan resmi dari Departemen Aceh utara Aceh Utara tentang insiden atau tindakan penduduk.

Bocah itu meninggal

Sebelumnya, kecelakaan kebakaran di Desa Alue Bilie terjadi pada hari Kamis (5/29/2025) sekitar 11.05 WIB. Dalam kejadian ini, seorang bocah lelaki berusia 7 tahun dilaporkan.

Rumah konstruksi Samsul Wood (42) dibakar sementara. Warga hampir mencoba memadamkan api dengan peralatan khusus, tetapi api menyebar dengan sangat cepat.

Keuchik Gampong Alue Bilie Rayeuk, Armanto, menyatakan kekecewaannya dan tidak adanya petugas pemadam kebakaran.

“Kami sangat sedih. Dewasa kebakaran hanya berjarak 250 meter dari perapian, tetapi tidak ada yang melayang,” katanya.

Dia menjelaskan, pada awalnya, orang dewasa kebakaran mengatakan mereka akan segera pergi ke situasi itu. Tetapi setelah menunggu untuk datang, penduduk kembali ke pos dan hanya diberitahu bahwa tidak ada pengemudi yang ada di layanan.

“Ketika penduduk tiba untuk kedua kalinya, hanya diberitahu bahwa tidak ada pengemudi. Kami sangat disayangkan, di samping itu, ini tentang kehidupan manusia,” katanya.

Armanto mengharapkan acara tersebut menjadi perhatian utama bagi pemerintah provinsi, terutama terkait dengan pemadam kebakaran sehingga peristiwa semacam itu tidak dikembalikan. (*)

Ikuti Kanalin Insu Center Inspiracy.com di WhatsApp.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *