JAKARTA (PAY MEDIA) – Menteri Meutya Hafid memohon kepada siswa yang terbiasa mengakses gadget dan berbagai aplikasi untuk menjaga waktu mereka di akses.
Rekomendasi Meuthya mengangkut siswa dari 92 sekolah menengah negara bagian (SMAN) di Keluruhan Semper Barat, Clilincing, Jakarta Utara, sebagai bagian dari kunjungan kerjanya untuk literasi digital langsung.
“Apakah kita setuju bahwa internet membantu? Tidak? Tapi tidak ada salahnya? Namanya instrumen, tergantung pada yang bisa buruk, lalu berbagi waktu,” kata Meuty dalam dialognya dengan orang -orang muda pada hari Selasa.
Menurut Meuthy, orang -orang muda seperti siswa saat ini terbiasa mengakses layanan online, bahkan banyak yang tidak dipantau dan dipantau oleh orang tua mereka.
Jika penggunaan internet jatuh, generasi muda dapat menghasilkan produktivitas, tetapi jika tidak diatur dengan benar, itu pasti dapat membawa bencana.
Meuty bahkan menyebutkan bahwa jika kebiasaan mengakses internet tidak mengatur dengan baik pengguna mereka, maka kesehatan mentalnya bisa tidak seimbang.
“Setelah waktu yang lama, dia bisa mengendalikan dan mempengaruhi lebih dari orang tua dan keluarga. Di sana dia mulai berbahaya. Apa artinya itu? Adik laki -laki akan lebih dekat dengan mobil, saudara, keluarga,” katanya.
Menteri Komunikasi dan Informasi juga mengucapkan salah satu kasus yang terjadi ketika penggunaan gadget diatur dengan baik oleh generasi muda, yang baru -baru ini terjadi di AS.
Pada akhir Oktober 2024, diketahui bahwa orang -orang muda yang memutuskan untuk menyelesaikan hidup mereka, karena mereka terlalu bergantung pada kecerdasan buatan sebagai teman untuk berkomunikasi.
Karena kecanduan ini, pemuda itu benar -benar mengalami hal -hal buruk, karena ia mengikuti rekomendasi mobil, yang jelas merupakan hasil dari halusinasi atau penipuan.
Meutha berharap bahwa hal -hal serupa tidak boleh terjadi di Indonesia, jadi mereka berharap bagi siswa seperti pengguna internet dapat lebih bijaksana dalam peraturan waktu untuk mengakses tuli mereka.
Dia menyarankan agar siswa tidak menggunakan internet dalam sehari selama lebih dari 8 jam, karena itu berarti telah melebihi rata -rata penggunaan sehari -hari komunitas di Indonesia.
“Mengapa saya kembali ke 8 jam? Oleh karena itu, orang Indonesia biasa mendekati internet, jadi ini adalah angka rata -rata. Saya kira adik laki -laki bisa lebih, karena kaum muda menggunakan lebih banyak internet.