paymedia I Banda Aseh – A Marzuki Al Badia segera memperhatikan kesiapan pasukan keamanan.
Untuk mengamankan tindakan tersebut, kepolisian tambahan, polisi tambahan mengerahkan lebih dari 2000 personel di sekitar gedung DPRA, didukung oleh 3.000 personel cadangan di Polisi Regional Aesh dan didukung oleh prajurit tambahan dari pusat tersebut. Selain berfokus pada lokasi demonstrasi, polisi dan TNIH juga memperketat keselamatan beberapa hal penting termasuk jaringan baskom dan bangunan pemerintah.
Capta mendesak para peserta perjuangan untuk mengekspresikan aspirasi mereka dengan sopan dan damai, tanpa tindakan anarkis yang dapat memicu kerusuhan. “Jangan biarkan pertarungan yang baik rusak oleh pesta yang tidak bertanggung jawab,” katanya.
Marzuki mengungkapkan bahwa ada laporan sementara bahwa sekitar 50 orang dari luar daerah itu mencoba menyusup ke peringkat secara luas untuk menantang kerusuhan. Jika penyusup ditemukan, polisi akan mengambil tindakan tegas dan rata -rata.
Kapolda Nod melaporkan bahwa tindakan ini akan menjadi contoh untuk area lain. “Ash harus menunjukkan bahwa kita dapat mengekspresikan aspirasi dengan martabat tanpa kerusuhan, menggosok atau merusak fasilitas publik,” katanya.
Dalam bahasa Acehnese, dia bersikeras, “Tanyewey membebaskan berbagai wilayah Ngon Line. Aceh harus dihapuskan misalnya Tano Leuma dan kehormatan dalam mengekspresikan aspirasi.”
Ikuti saluran Kanalin Insprist.com di WhatsApp.