PAY MEDIA

Media Informasi Terkini Dan Terakurat

Filipina Bakal Setop Ekspor Bijih Nikel, ESDM: Picu Persaingan Investasi

Paymedia | JAKARTA – 6 Februari 2025, Kongres Filipina memutuskan untuk menyetujui rancangan undang -undang yang melarang ekspor mineral mentah.

Presiden Senat berharap untuk membahas Senat dan Parlemen ke Senat dan Parlemen untuk membahas bahan baku yang bertujuan meningkatkan minimum minimum minimum minimum. 

RUU ini berusaha melarang hukum, 2 tahun kemudian, adalah hak untuk mentransfer penambang untuk membangun pabrik.

“Jika kita bekerja di sini, saya meyakinkan bahwa ini akan menjadi permainan untuk negara kita,” kata Escuero.

Pesaing baru untuk Indonesia

Menurut kebijakan negara Filipina, Duta Besar Julian Saulian Shaulian memaksa Filipina untuk menarik mineral kecil Saulian, Chidiya.

Di sisi lain, pemerintah menghargai bahwa itu akan meningkatkan harga nikel ini. Industri produksi hanya percaya pada pasokan domestik dan tidak diimpor dari Filipina.

Menurut Central Statistics Agency (BPS), total impor impor impor bijih pada tahun 2024 (260.40000) (Kode HS 26040000), impor 445 mln. Dolar AS.

Pada Januari-Februari 2025, impor bijih nikel dari Filipina 4,45 juta. 110.950 juta tenge dalam jumlah dolar AS.

“Polisi Filipina memiliki kesempatan untuk membuat kompetisi untuk berinvestasi dalam nikel, di sisi lain, harga bahan baku di sisi lain akan meningkatkan harga bahan baku pada hari Selasa (17/13/2025).

Saat ini, harga nikel global masih lotary. Di Pusat Rehabilitasi Perdagangan dan Ekonomi, harga nikel (12/5/5/2025) menurun $ 15,555 per dolar pada hari Senin, dan hari sebelumnya menurun sebesar 1,86%.

Persaingan Investasi PICU

Menurut Julian, langkah -langkah Filipina berencana untuk menghentikan ekspor bijih nikel pada bulan Juni.

“Indonesia telah menjadi negara untuk mengakui pencapaian dalam menciptakan ekosistem (meleleh) sebagai negara yang Indonesia memiliki kebijakan pertama sejak 2014,” katanya.

Dengan demikian, Julian adalah sinyal positif di mana produsen nikel mulai fokus pada stabilitas produksi dan sumber stabilitas dan sumber industri.

Meskipun Filipina menjadi lawan baru di bawah mineral, Indonesia memiliki sejumlah keuntungan, termasuk dalam kompetisi investasi asing, termasuk kompetisi investasi asing, termasuk cadangan nikel besar.

“Pemerintah, terutama di industri nikel, terutama keandalan hukum, promosi investasi dan efisiensi birokrasi, terutama investor global, terutama investor global,” kata Julian. (*)

Lakukan saluran Kolektor Saluran di WhatsApp.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *