paymedia | Presiden Indonesia Jakarta-7 Joko Dido (Giok), yang sedang bersiap untuk menjadi ketua gabungan dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), berarti sikap Presiden yang berlawanan.
Pendiri Institut Zitra Yusak Farchan mengatakan bahwa pernyataan dari Jokoko telah menolak untuk menjadi ketua umum Partai Pembangunan Persatuan (PPP) secara tidak langsung menyatakan pemilihan PSI.
“Saya pikir ini adalah sinyal bahwa Giok akan bersama PSI,” kata Yusak, Kamis (6.12.2025).
Menurutnya, PSI dipilih oleh Jack karena lebih mudah untuk dikonsolidasikan sebagai kendaraan politiknya pada tahun 2029.
Yusak juga percaya bahwa PSI akan menjadi kendaraan politik untuk putra sulungnya, hibran kanker naungan untuk mencalonkan diri sebagai kandidat presiden pada tahun 2029.
“Dengan demikian, logis bahwa Jokov lebih suka PSI dibandingkan dengan PPP. Dengan persentase nol dari ambang presiden PSI dapat menjadi kendaraan politik untuk pemungutan suara di masa depan untuk hibran,” katanya.
Selain itu, kandidat untuk Ilmu Politik di Universitas Nasional (UAS), jika Joko benar -benar memiliki posisi sebagai Ketua PSI, ia dianggap siap untuk badai yang berlawanan.
“Kongo yang rusak atau tidak dengan Prabovo, Giok masih akan memelihara hibran. Jadi jika PSI besar, itu akan menguntungkan karier politik dengan hibran,” tambah Yusak. (*)
Ikuti Kanalin Inspiration.com di WhatsApp.
Leave a Reply