JAKARTA (PAY MEDIA) – Calon Gubernur Nomor Urut 3 DKI Jakarta Pramono Anung berupaya mendapatkan kembali ijazah siswa DKI Jakarta yang ditahan pihak sekolah karena tak mampu membayar. “Kalau perlu pemerintah yang membiayai karena pasti tidak terlalu mahal untuk bisa bekerja,” kata Pramono dalam keterangannya, Selasa, di Jakarta.
Pramono bercerita, selama ini ia bertemu dengan seorang nenek di Meruya Selatan yang mengabarkan bahwa ijazah cucunya telah disimpan di sekolah tersebut selama tiga tahun.
Nenek mengaku tidak bisa mendapatkan ijazah karena tidak mampu membayar SPP. Akibat penangguhan ijazahnya, cucu neneknya tidak bisa bekerja. “Ini tidak bisa terjadi,” tegasnya.
Oleh karena itu, menurutnya, pemerintah saat ini harus hadir untuk menyelesaikan masalah tersebut. Baca juga: Pramono Tekankan Edukasi untuk Cegah Remaja Terlibat Judi Online Baca juga: Pramono Anung: Catatan Debat Bukan Penipuan Tapi Data Penting Ia mengatakan, setiap keluhan yang diterimanya saat blusukan meningkatkan kesadaran akan permasalahan yang dihadapi warga kelas bawah. .
Pramono juga menyoroti pendataan pembagian Kartu Jakarta Sehat (KJS), Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan kartu lansia. Pramono menjanjikan perbaikan jika terpilih menjadi Gubernur Daerah Khusus (DKJ) Jakarta.
KPU DKI Jakarta mengusung tiga pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta, Minggu (22 September).
Ketiga pasangan calon tersebut adalah Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) dengan nomor urut 1, Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun) dengan nomor urut 2 independen dan nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel).