Jakarta (PAY MEDIA) – Kepala Ekonom Perbankan memungkinkan Josua Pardede mengatakan bahwa penguatan rupee berkat dorongan stabilitas nilai tukar (nilai tukar) dari mata uang setelah pengumuman revisi hasil revisi terbaru terbaru Kebijakan Mata Uang Ekspor Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA).
“Kebijakan terakhir ini diharapkan untuk menstabilkan nilai tukar rupiah karena ada dua perubahan utama, yaitu penyimpanan DHE SDA dan persentasenya. Pemerintah memutuskan untuk secara signifikan menambahkan kedua potensi,” katanya kepada PAY MEDIA di Yakarta pada hari Kamis.
Dikatakan bahwa periode penempatan DHE SDA berlangsung satu tahun dan persentase DHE bahwa kenaikan 100 persen harus ditempatkan. Ini berpotensi meningkatkan cadangan valuta asing Indonesia lebih dari 90 miliar dolar AS (AS
Pada hari ini, kinerja nilai -nilai negara (SBN) berpartisipasi dalam mengikuti tren apresiasi Rupiah. Volume negosiasi pemerintah pada hari Rabu (1/22) menurun menjadi RP16,92 miliar RP38,99 miliar pada hari Selasa (21/1).
Properti asing dari obligasi IDR juga menurun sebesar Rp520 miliar menjadi Rp867 miliar atau 14,29 persen dari total per total selama dua hari lalu.
“USD/IDR diharapkan berada di kisaran RP16.250-RP16.350 dalam perdagangan saat ini,” kata Josua.
Nilai tukar rupiah (nilai tukar) dalam pembukaan negosiasi Kamis di Yakarta memperkuat 16 poin atau 0,10 persen menjadi Rp16.264 per dolar AS (UU UU.) Dari Rp16.280 per dolar AS.