Batavia (PAY MEDIA) – Perusahaan industri energi baru dan terbarukan (EBT) PT Hero Global Investment Tbk (HGII) akan segera melakukan penawaran umum perdana (IPO) dengan harga perdana (book building) Rp 200 hingga Rp 230 per saham. patung
HGII menawarkan sebanyak 1.3
Miliar saham atau 20 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO, ditargetkan menyetor dana Rp 299 miliar.
Direktur Utama HGII Robin Sunyoto dalam keterangannya, Rabu di Jakarta, menjelaskan, rencana IPO tersebut dilakukan untuk memperkuat posisi perseroan dalam memperluas bisnis energi ramah lingkungan, serta membantu pemerintah mempercepat EBT. “Hal ini sejalan dengan visi HGII untuk secara signifikan memperluas cakupan energi baru terbarukan dan misinya untuk menyeimbangkan operasional pengembangan bisnis secara berkelanjutan,” kata Robin.
Masa book building HGII adalah 18-23 Desember 2024 dengan periode penilaian publik pada 3-7 Januari 2025, dan rencana pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Januari 2025.
Dalam aksinya, perusahaan Indonesia Sekuritas menunjuk PT OCBC dan PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin emisi efek tersebut.
Robin menjelaskan, seluruh dana yang diperoleh dari IPO akan digunakan untuk ekspansi dan pengembangan bisnis energi baru terbarukan, yakni sekitar 66 persen untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) berkapasitas 25 MW di Sumut.
Lalu ada sekitar 31 persen untuk pertumbuhan PLTM berkapasitas 10 MW di Sumut.
Sebagian kecil dana modal kerja Grup yang tersisa akan digunakan untuk mendukung kegiatan eksplorasi untuk mempelajari biaya awal (pra-studi kelayakan) pada proyek-proyek energi baru terbarukan termasuk pembangkit listrik tenaga air, biomassa, biogas, dan tenaga surya.
Robin menjelaskan, HGII memiliki dan mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTM) Parmonangan-1 berkapasitas 9 megawatt (MW) dan PLTM Parmonangan-2 berkapasitas 10 MW yang berlokasi di Desa Manalu Dolok, Kecamatan Parmonangan Utara. disewakan Kabupaten Tapanuli, Provinsi Sumatera Utara.
PLTM Parmonangan 1 dioperasikan oleh anak perusahaan HGII, PT Seluma Clean Energy (SCE) dan PLTM Parmonangan-2 dioperasikan oleh anak perusahaan HGII, PT Bina Godang Energi (BGE). Lanjutnya, pembaharuan pembangkit energi ini dilakukan melalui perjanjian jual beli listrik dengan PT PLN (Persero), perusahaan listrik milik negara yang mendukung kebutuhan energi nasional yang terus meningkat.
Selain itu, HGII juga memiliki saham minoritas melalui PT Pelita Prima Energi Semesta (PPES) di Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) Ujung Batu berkapasitas 3 MW yang berlokasi oleh PT Pasadena Biofuels Mandiri di Provinsi Riau.
Dikatakannya, HGII bersama seluruh entitas anak perusahaan berkomitmen mendukung upaya Indonesia mencapai zero emisi (NZE) pada tahun 2060 atau lebih awal, serta meningkatkan bauran energi terbarukan. “Kami mengambil langkah yang tepat dengan memimpin IPO untuk mempromosikan pembangunan HGII yang lebih berkelanjutan, bisnis energi terbarukan yang berkelanjutan, dengan target pengoperasian pembangkit EBT hingga 100 MW pada tahun 2031. IPO ini juga akan memperkuat komitmen kami dalam menjaga kelestarian energi sejalan dengan prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan keunggulan operasional,” kata Robin. Baca juga: Hero Global Investment dukung Presiden. Tugas Prabowo Kembangkan EBT Baca juga: BEI tunjukkan 17 perusahaan dengan aset besar siap IPO