Implementasi nyamuk berwolbachia di Jakbar masih penggantian telur 

Jakarta (PAY MEDIA) – Penerapan program pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan menggunakan nyamuk Aedes aegypti pembawa bakteri Wolbachia di Jakarta Barat (Jakbar) masih fokus pada penggantian telur setiap 2 minggu sekali. Plt Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengatakan, penerapannya di Jakarta Barat, khususnya di Kecamatan Kembangan Utara, dilakukan proses pergantian telur setiap dua minggu sekali sejak telur pertama dikeluarkan. Mariati Kasiman saat dihubungi di Jakarta, Minggu.

Dijelaskannya, pendistribusian ember berisi telur nyamuk Wolbachia beserta makanannya ke rumah Mosquito Adopters (OTA) dimulai pada 8 Oktober 2024. Sementara itu, peluncuran resmi program tersebut dilakukan pada 4 Oktober. Setiap dua minggu sekali, Kementerian Kesehatan melakukan proses pemeliharaan ember yang meliputi penambahan air, telur nyamuk, dan makanan untuk memastikan program berjalan optimal dan sesuai harapan. Baca juga: Tren Kasus DBD di Jakbar Terus Menurun. Kecamatan Kembangan dipilih sebagai tempat pelepasan nyamuk pembawa Wolbachia pertama di Jakarta karena merupakan tempat dengan jumlah kasus DBD tertinggi pada tahun 2023. dengan morbiditas tertinggi. (IR), yaitu jumlah kasus DBD dibagi jumlah penduduk pada periode yang sama dikali 100.000 penduduk) adalah 54,1 per 100.000 penduduk.

Mariati mengatakan, setelah penggantian telur ketiga, pemantauan pertama akan dilakukan oleh Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat (BBLKM) Jakarta.

“Hal ini untuk mengetahui berapa proporsi nyamuk Aedes pembawa Wolbachia yang sudah ada di alam liar,” ujarnya.

Menurut Kementerian Kesehatan, bakteri Wolbachia mampu melumpuhkan virus demam berdarah yang ada di tubuh nyamuk Aedes aegypti, sehingga membuka potensi baru pengendalian demam berdarah. Baca Juga: Upaya DKI melepas nyamuk pembawa Wolbachia untuk mengakhiri risiko DBD. Penetapan nyamuk ber-Wolbachia Aedes aegypti di suatu wilayah dianggap berhasil jika jumlah nyamuk mencapai 60% dari populasi nyamuk lainnya.

Selain penggantian telur, lanjut Mariati, Dinas Kesehatan DKI juga sedang mempersiapkan perluasan pengumpulan telur di Desa Meruya Utara, Kecamatan Kembangan. Sedangkan data kumulatif kasus DBD per 18 November sebanyak 12.686 kasus dengan IR 111,77/100.000 orang. Jumlah kasus DBD pada bulan Oktober sebanyak 264 kasus, sedangkan puncak kasus terjadi pada tahun 2024. terjadi pada bulan April sebanyak 3.165 kasus. Baca Juga: Dinas Kesehatan DKI Kumpulkan 1.279 OTA dalam Program Nyamuk Wolbachia. Kementerian Kesehatan berharap masyarakat dapat bersinergi mencegah penyakit demam berdarah dengan memusnahkan sarang nyamuk 3M Plus (PSN), meski di musim hujan saat ini. Kegiatan 3M Plus PAY MEDIA lain melepas tangki air, menutup tangki air, dan mendaur ulang berbagai barang yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti. Kemudian perlu dilakukan upaya tambahan seperti penanaman pohon pengusir nyamuk, beternak ikan pemakan jentik nyamuk, penyediaan larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dialirkan, dan perbaikan saluran dan bak yang tidak aktif.

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *