IDAI minta Kemenkes masifkan sosialisasi jadwal vaksin MMR-Varicella

Jakarta (PAY MEDIA) – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menambah jadwal vaksinasi campak, gondok, rubella (MMR), dan cacar air, serta meningkatkan edukasi tentang bahaya tertular campak. . dan cacar air pada anak-anak.

“Vaksin yang baik dapat menurunkan risiko tertular dan menyebarkan penyakit ini secara signifikan, karena vaksin bekerja dengan menciptakan antibodi di dalam tubuh tanpa terpapar langsung dengan penyakit tersebut,” kata anggota Satgas Pengendalian Penyakit Tropis IDAI ini. Satuan DR. Dr. Anggraini Alam, SpA (K) PAY MEDIA di Jakarta, Jumat.

Terkait merebaknya penyakit gondongan dan cacar yang menyebabkan ditutupnya salah satu sekolah di Tangsel, Anggraini mengatakan sekolah merupakan tempat anak-anak berisiko tinggi tertular penyakit menular sehingga kasus di kalangan siswa harus ditanggapi dengan serius.

Hal ini dilatarbelakangi oleh berkembangnya daya tahan tubuh anak yang mudah terserang berbagai penyakit menular, sehingga daya tahan tubuhnya belum sekuat orang dewasa.

Baca juga: SMPN 8 Tangsel punya 13 kasus cacar

Kemudian, sifat anak yang sering bersentuhan erat saat bermain dan belajar membuat kelompok usia tertentu sulit memahami cara melindungi diri dari penyakit. Misalnya, kebersihan tidak boleh mencegah penularan virus dan bakteri melalui droplet atau kontak langsung.

Oleh karena itu, vaksin berperan penting dalam mencegah penyakit menular seperti penyakit gondongan dan cacar air yang dapat diobati dengan vaksin MMR.

Selain itu, proses sosialisasi jadwal vaksinasi yang masif diharapkan dapat menarik minat anak-anak yang belum mendapatkan vaksinasi.

“Rendahnya tingkat vaksinasi atau kesenjangan vaksinasi membuat masyarakat, terutama anak-anak, lebih rentan terhadap penyakit ini. Vaksinasi yang diberikan di masyarakat menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity) sehingga membantu melindungi mereka yang tidak bisa mendapatkan vaksinasi,” ujarnya.

Selain itu, Kementerian Kesehatan memperingatkan untuk meningkatkan deteksi dini dan diagnosis di sekolah dasar, serta mengisolasi dan mengkarantina anak-anak yang terinfeksi untuk mencegah mereka menulari teman-temannya.

Oleh karena itu, kesadaran masyarakat terhadap vaksinasi sangat penting untuk melindungi dirinya dan orang di sekitarnya. Tentu saja, faktor lain selain vaksinasi seperti melemahnya kekebalan tubuh dan paparan lingkungan ramai juga turut berperan dalam penularan penyakit, kata Anggraini.

Sebelumnya, beredar laporan puluhan siswa sekolah SMPN 8 Tangsel terjangkit cacar air di media sosial. Hal ini menyebabkan sekolah menerapkan pembelajaran jarak jauh selama dua minggu untuk mencegah perpindahan lagi.

Kementerian Kesehatan mengumumkan akan segera mempublikasikan data penyakit cacar air (chicken pox) dan demam babi (swine pox) sebagai bagian dari penyelidikan kasus tersebut.

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *