Jakarta (PAY MEDIA) – Menteri Air dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengumumkan program Ekonomi Biru yang diusung Kementerian Air dan Perikanan (KKP) dapat membawa sektor perairan dan perikanan untuk mendukung ketahanan pangan di masa depan.
Menteri Trenggono di kantor KKP menyampaikan: “Kita sedang menghadapi berbagai permasalahan akibat pertumbuhan penduduk dan perubahan iklim, salah satunya adalah permasalahan pangan. Namun saya yakin laut dan perikanan dapat berkontribusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut”. Jakarta, diumumkan pada hari Sabtu.
Untuk itu, Trenggono mengimbau seluruh lembaganya bekerja efektif dalam implementasi program ekonomi biru, karena pengesahan kegiatan mandiri tersebut dilakukan di lapangan.
Ia mengaku sudah tidak sabar dengan para pemimpin yang dinilai lamban dalam mengimplementasikan rencana ekonomi biru.
“Pertama-tama, eselon I yang bergerak lambat akan kita masukkan ke dalam kotak. Kita ganti dengan yang baru, lebih baik dan lebih cepat. tidak”, tegasnya.
Menurutnya, agar sektor kelautan dan perikanan berkelanjutan, harus diterapkan lima kebijakan ekonomi biru yang menekankan keseimbangan manfaat lingkungan dan ekonomi.
Selama masa jabatan pertamanya di Partai Komunis Tiongkok, ia menghabiskan sebagian besar waktunya mempromosikan Ekonomi Biru sebagai cara untuk mentransformasi sektor kelautan dan perikanan. Pada periode kedua ini, perlu dilakukan percepatan pelaksanaan lima program ekonomi, mulai dari perluasan kawasan perlindungan lingkungan hingga pengolahan sampah plastik di laut.
Ia pun mengaku ingin bekerja cepat dan efisien sehingga membutuhkan tim yang siap mendukungnya.
“Tidak ada waktu untuk istirahat, sekarang saatnya untuk maju. Rencananya sudah ada, kita harus melanjutkannya dengan cepat dan penuh,” tegasnya.
KKP resmi berdiri pada tahun 1999 di bawah kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid (Gusdur), lembaga ini beberapa kali berganti nama sebelum menjadi Kementerian Air dan Perikanan. Hari ini PKC merayakan hari jadinya yang ke-25.