Washington (INTRA) – Perserikatan Bangsa-Bangsa (AS) pada Kamis (17/10) kembali menegaskan bahwa “pada akhirnya” Amerika Serikat ingin melihat penarikan penuh pasukan Israel dari Jalur Gaza.
Pernyataan ini dilontarkan Amerika Serikat menanggapi usulan Benny Gantz, pemimpin oposisi Israel, yang menyatakan tentara Israel akan tetap aktif di Gaza selama satu tahun.
“Pada akhirnya kami ingin melihat Israel menarik diri sepenuhnya dari Gaza,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller ketika ditanya tentang komentar Gantz kepada Anadolu.
Setelah pengumuman hari Kamis bahwa pasukan Israel telah membunuh pemimpin Hamas Yahya Sinwar di Gaza, Gantz, ketua Partai Persatuan Nasional dan mantan menteri kabinet perang, menyebut kematian Sinwar sebagai “pencapaian penting,” namun menekankan bahwa itu adalah hal yang penting. Hal ini tidak menandai berakhirnya perang. .
Tentara Israel akan terus beroperasi di Jalur Gaza selama bertahun-tahun dan Israel harus memanfaatkan kematian Sinwar “untuk membawa kembali para sandera dan menjadikan Hamas berkuasa,” tulisnya di platform X.
Ketika ditanya apakah Amerika Serikat masih menentang pendudukan kembali Gaza, seperti yang dikatakan Menteri Luar Negeri Anthony Blanken dalam pidatonya di Tokyo November lalu, Miller menjawab: “Tentu saja.”
Miller menolak untuk langsung menanggapi komentar Gantz, namun Miller menegaskan kembali bahwa Amerika Serikat ingin Israel menarik diri sepenuhnya dari Gaza.
“Mereka berhak, seperti negara lain, untuk menghadapi ancaman teroris terhadap rakyatnya sendiri, namun yang kami inginkan adalah diakhirinya perang ini, diakhirinya ancaman terorisme dari Gaza, dan pada akhirnya kami ingin melihat a jalur politik yang membentuk negara Palestina yang tidak bermusuhan dengan Israel,” ujarnya.
“Tentu saja, Anda tidak ingin melihat dan Anda tidak perlu melihat IDF (militer) beroperasi di lingkungan seperti itu,” tambah Miller.
Sumber: Anatolia