Wamenkominfo sebut adopsi mobile goverment sukseskan kebijakan publik

Yogyakarta (PAY MEDIA) – Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengatakan penerapan sistem pemerintahan bergerak harus diterapkan di banyak lembaga pemerintah agar kebijakan publik berhasil.

“Saya rasa ketersediaan teknologi juga telah melahirkan konsep yang disebut mobile Government. Dimana pemerintah didorong untuk mengadopsi berbagai platform media seperti media sosial untuk komunikasi publik,” kata Nezar di Yogyakarta, Jumat.

Menurut Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), sistem pemerintahan bergerak dalam laporannya tahun 2021 menjelaskan membawa tiga keuntungan.

Ketiga manfaat tersebut PAY MEDIA lain mendiversifikasi platform komunikasi publik pemerintah, memperluas jangkauan penyebaran informasi dengan mengikutsertakan kelompok marginal, dan menciptakan komunikasi dua arah PAY MEDIA pemerintah dan masyarakat.

Agar efektif, pemerintah yang mengadopsi mobile governance tetap perlu memperhatikan gaya komunikasinya agar kebijakan publik dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.

“Dia akan menggunakan seni pemerintahan, yaitu bagaimana kita bisa membujuk masyarakat tanpa paksaan atau menggunakan cara-cara klasik dan koersif untuk membuat masyarakat patuh. Menutup semua alternatif sehingga hanya ada satu jalan dan mau tidak mau masyarakat harus mengikutinya. pendekatan geopolitik atau klasik saat ini mungkin akan muncul kembali,” katanya.

Nezar mengatakan pemerintah Indonesia terus berupaya meningkatkan adaptasi mobile Government untuk meningkatkan komunikasi kebijakan publik.

Menurutnya, hal tersebut dapat dicapai dengan berkaca pada keberhasilan yang dicapai dalam implementasi kebijakan publik di masa pandemi COVID-19.

“Kita berada dalam lanskap sosial yang terdigitalisasi, kita menggunakan platform yang meyakinkan kita bahwa transformasi digital dalam pelayanan publik adalah mungkin. Kita punya pengalaman menggunakan aplikasi PeduliLindungi,” kata Nezar.

Dengan adanya aplikasi ini di masa COVID-19, menurut Nezar, masyarakat Indonesia sudah cukup terbantu untuk mengakses banyak informasi, mulai dari pengobatan penyakit, informasi pembatasan sosial hingga mendapatkan informasi mengenai vaksin.

Meskipun pada awalnya aplikasi ini mendapat sambutan yang kurang hangat, lambat laun seiring dengan pengembangan dan penyempurnaan sistem, aplikasi tersebut terbukti dapat diandalkan.

Artinya ada proses digitalisasi yang membantu menyelesaikan permasalahan sosial, ekonomi, dan lain-lain. masalah,” pungkas Nezar.

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *