Jakarta (PAY MEDIA) -DKI Jakarta DPRD -Commisi E -Member Yudha Permana Bad DKI Jakarta Kantor Pendidikan untuk Mengembalikan Data Kartu Cerdas Jakarta (Beli) dan Jakarta Superior Student Card (KJMU), yang dibatalkan.
Pembatalan itu terungkap berdasarkan hasil konfirmasi dari Asisten Sosial (Pendamsos) di tingkat desa dan sub -distrik.
“Untuk pendamsos dan semua petugas verifikasi, bahkan lebih sensitif terhadap latar belakang penduduk Jakarta,” kata Yudha di Jakarta pada hari Senin.
Petugas tidak hanya bekerja menggunakan data di lapangan, tetapi harus memikirkan nasib jika bantuan sosial penghuni dibatalkan.
Yudha mengatakan ada 200 laporan di nomor ponsel pribadinya terkait dengan pembelian dan KJMU. Dia telah menyebarkan keluhan ini selama pertemuan kerja dengan Kantor Pendidikan DKI Jakarta Jumat lalu (13/12).
Yudha menjelaskan bahwa ada pembelian plus yang dimiliki oleh siswa yang dianggap memiliki nasional dengan nilai penjualan pembayar pajak (NJOP) lebih dari RP1 miliar. Tetapi orang tua para siswa menyampaikan keluhan mereka kepada Yudha karena mereka pikir ini tidak benar.
Yudha lagi memberikan contoh siswa lain dari Jakarta Barat yang merupakan yatim piatu. Selama periode ini, siswa itu dibiakkan oleh keluarga orang tua, tetapi siswa itu juga dilintasi sebagai penerima pembelian.
Pada pertanyaan ini, Yudha meminta Pendamsos dan semua petugas verifikasi untuk lebih sensitif terhadap latar belakang penduduk Jakarta. Petugas tidak hanya bekerja menggunakan data di lapangan, tetapi harus memikirkan nasib jika bantuan sosial penghuni dibatalkan.
Selain itu, ia mempertanyakan data dari Kantor Pendidikan (Disik). PRA penduduk kaya yang sebenarnya dibatalkan penerimaan bantuan sosial (bantuan sosial) karena data kacau.
“Sistem komputer harus berada di Disik dengan lembaga lain, salah satunya adalah satu -stop manuntgal administration System (dikompilasi) dapat diintegrasikan dengan ‘waktu nyata’. Masalahnya adalah bahwa ada puluhan ribu pemilik beli plus yang dicoret karena mereka mengatakan memiliki kendaraan roda empat, “kata Yudha.
Untuk alasan ini, Yudha juga meminta DKI Jakarta Disik untuk memulihkan data plus dibatalkan. “Kemudian kita bertemu lagi, maka itu benar, tetapi telah dibatalkan lagi,” kata Yudha.