IACARTA (PAY MEDIA). Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 282,9 triliun pada tahun 2024. 31 Oktober
“Daya saing yang tinggi menjadi salah satu kunci positioning Indonesia sebagai negara maju. Untuk itu #Uangkita APBN mendukung penuh peningkatan daya saing melalui anggaran infrastruktur yang telah ditetapkan sebesar Rp 282,9 triliun triliun hingga tahun 2024. Oktober Tamat,” kata Sri Mulyani dalam akun Instagram resminya @Smindrawati, seperti dikutip dalam Jachazam Jachazaz, Jumat. .
Capaian tersebut setara dengan 66,8 persen. Batas anggaran Rp 422,7 triliun. Dilihat dari pertumbuhannya, realisasi anggaran infrastruktur meningkat sebesar 17,8 persen hingga bulan Oktober. Year -on -eear (tahun -on -eear per tahun -on -eear) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Anggaran sebesar Rp160,6 triliun dialihkan dari belanja kementerian/lembaga (k/l). Contoh hasil anggaran infrastruktur adalah Rp37,1 triliun, jembatan Rp5,4 triliun, sistem air minum (spam dan sampah) Rp3,7 triliun, dan lantai Rp5,2 triliun.
Lalu, pembangunan kereta api Rp1,4 triliun, bandara Rp2,3 triliun, pelabuhan laut Rp3,9 triliun, pembangunan Pusat Data Nasional (PDN) di Cikarang Rp1,8, pengoperasian dan pemeliharaan BTS 4G di 2.806 lokasi Rp1,7 triliun, akses internet di 11.604 lokasi Rp 500 miliar, kapasitas satelit 22 Gbps 1,2 triliun Rp dan 43 buah cincin Palapa Rp 2 miliar.
Anggaran tersebut juga disalurkan melalui transfer ke daerah (TKD) sebesar Rp72,8 triliun, dimana Rp5,16 triliun digunakan untuk rekonstruksi, pembangunan dan rehabilitasi jalan, serta Rp17,5 triliun untuk pembangunan rongsokan.
Anggaran tersebut juga digunakan untuk serangkaian pembiayaan seperti Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk 165.880 rumah senilai 13,7 triliun.
Turut terlibat adalah Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk PT Hutama Karya senilai Rp18,6 triliun, serta pendanaan dari Lembaga Pengelola Aset Negara (LMAN) senilai Rp7,5 triliun untuk 126 Proyek Strategis Nasional (PSN).