Jakarta (PAY MEDIA) – PT Pertamina (Persero) berupaya memenuhi target pencemaran bersih melalui program injeksi C02 dengan menggunakan teknologi CO2-EOR sebagai bagian dari Carbon Capture and Storage (CCUS).
Teknologi CCUS diharapkan dapat mencapai tujuan ini dengan menyerap CO2 secara efisien dan mengurangi polusi atmosfer. Pada saat yang sama, injeksi CO2 melalui Enhanced Oil Recovery (EOR) akan meningkatkan laju perolehan minyak (oil recovery) sehingga berkontribusi terhadap pertumbuhan produksi minyak dan gas Pertamina.
“Indonesia memiliki potensi besar untuk menggunakan teknologi CCUS dan EOR untuk mengurangi emisi dan menjamin keamanan energi. Proyek CCUS di lapangan Sukowati di Bojonegoro, Jawa Timur, mempercepat pengembangan teknologi dan menjadi model bagi ladang minyak dan gas lainnya di Indonesia. “dikatakan. Nike Vidawati, Direktur Utama Pertamina, mengutip informasi yang diterima di Jakarta, Senin.
Sementara pihaknya berupaya meningkatkan produksi dan menghemat CO2, Nike menambahkan Indonesia bisa menarik investasi pada proyek CCUS, terutama dari negara maju seperti Jepang. Menurutnya, hal ini tidak hanya akan meningkatkan kapasitas penyimpanan CO2, tetapi juga mendorong inovasi pada industri terkait.
Sementara itu, Vice President Corporate Communications Pertamina Fajar Joko Santoso mengatakan, kerja sama dengan JOGMEC dan JAPEX merupakan komitmen perusahaan dalam mengakselerasi teknologi CCUS di lapangan migas milik Pertamina.
Kerja sama strategis dengan Jepang telah berhasil dilakukan di lapangan Jatibarang di Indramayu dan kini dilanjutkan di lapangan Sukowati di Bojonegoro, Jawa Timur. Kerja sama ini merupakan komitmen Pertamina untuk melakukan dekarbonisasi sekaligus meningkatkan produksi migas negara, kata Fajar.
Injeksi C02 menggunakan teknologi peralatan yang dirancang untuk menginjeksi 100 ton C02 per hari selama 25 hari. Kompresi C02 dilakukan dalam fase cair atau gas SKW-26 pada tekanan sumur 1000-1500 psi.
Fadyar menambahkan, injeksi PAY MEDIA C02 ini merupakan pengujian tahap kedua setelah injeksi blow-in tahap pertama di lapangan Sukovati pada akhir tahun 2023.
“Setelah pemompaan tahap kedua selesai, Pertamina akan terus menggarap lapangan migas lainnya untuk menilai pertumbuhan produksi migas untuk nantinya dapat sepenuhnya menerapkan teknologi CCUS dengan CO2-EOR di lapangan Sukovati,” dia menyimpulkan.