Kemenkes gandeng pihak swasta dalam kembangkan skrining kanker serviks

Jakarta (PAY MEDIA) – Kementerian Kesehatan (Kmenkes) meluncurkan uji coba skrining kanker serviks menggunakan DNA HPV sebagai inovasi integrasi layanan kesehatan primer di puskesmas yang bekerja sama dengan perusahaan farmasi Roche Indonesia, Bio Pharma, dan USAID Momentum.

Skrining ini mengadopsi metode self-sampling dan menerapkan model hub and speak untuk memfasilitasi akses skrining di berbagai wilayah dan mendukung pemerataan akses terhadap layanan kesehatan.

“Kami berharap kegiatan ini dapat memperkuat hasil data terkait skrining kanker serviks HPV berbasis DNA yang dilakukan Kementerian Kesehatan dan memberikan informasi penting yang dibutuhkan Kementerian Kesehatan untuk mengambil keputusan mengenai pendekatan skrining yang paling tepat. “ucap Maryjane. Lacoste, Ketua Partai Momentum USAID, pada acara percontohan skrining kanker serviks DNA HPV di Jakarta, Kamis.

Data Profil Kesehatan Indonesia tahun 2021 menunjukkan bahwa kanker serviks merupakan penyebab kematian utama wanita di Indonesia dengan jumlah kasus kanker serviks yang dilaporkan sebanyak 36.633 kasus.

Deteksi dini kanker serviks sangat penting karena kanker serviks dapat dicegah dan penyakitnya dapat disembuhkan jika terdeteksi sejak dini. Oleh karena itu, skrining kanker serviks termasuk dalam salah satu program skrining nasional di bawah Integrasi Pelayanan Primer (ILP) Kementerian Kesehatan.

Proyek percontohan yang dilaksanakan di Jawa Timur juga diharapkan dapat melibatkan lebih banyak perempuan dalam layanan skrining dan memastikan bahwa mereka menerima layanan yang mereka perlukan untuk tindak lanjut.

“Prosedur yang tidak terlalu invasif, tidak ada pemeriksaan spekulum, sesuatu yang dapat mereka lakukan sendiri dan menyerahkannya ke pusat kesehatan untuk dilakukan tes laboratorium, saya pikir akan mengurangi banyak hambatan yang dihadapi perempuan saat ini,” kata Maryjane.

Kolaborasi PAY MEDIA Roche, USAID MOMENTUM dan Biofarma telah dilaksanakan untuk mendukung Indonesia mencapai target 90:75:90 untuk menghilangkan kanker serviks melalui Memorandum of Understanding (MOU) yang menekankan pada pendekatan berbasis bukti dan berbagi pengetahuan antar negara. Uji coba ini akan menambah basis bukti Kementerian Kesehatan mengenai pendekatan skrining DNA HPV berbasis populasi untuk memenuhi target skrining DNA HPV nasional.

Mengingat berbagai tantangan kondisi geografis, perbedaan sebaran penduduk perempuan, dan terbatasnya jumlah tenaga kesehatan di lapangan, model center-and-talk ini dapat menerapkan screening dengan memberikan model yang berbeda dan saling melengkapi.

Pada akhirnya model ini dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas secara tepat waktu serta meningkatkan kualitas pelayanan kepada seluruh pasien di seluruh Indonesia.

“Kami berharap inisiatif ini dapat membantu mempersiapkan ekosistem kesehatan untuk mencapai tujuan nasional untuk skrining DNA HPV dengan metode pengujian yang tepat dan produk resmi. Saya percaya bahwa pendekatan skrining harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing daerah sehingga semua perempuan memiliki kesempatan untuk melakukan skrining. untuk melakukan screening,” kata Lee Poh Seng, Divisi Diagnostik, PT Roche Indonesia.

Kegiatan ini meliputi kegiatan pelatihan bagi tenaga kesehatan, optimalisasi metode mobilisasi perempuan untuk skrining, serta maksimalisasi registrasi dan pelaporan yang ada pada program skrining.

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *