Solo (PAY MEDIA) – Petenis meja Jawa Barat Agam Shandy Maqluddin mengungkapkan banyak pembelajaran yang didapatnya dari mengikuti Olimpiade XVII. Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2024.

Agam, begitu ia disapa, kini berkompetisi di nomor tunggal tuna netra tenis meja.

“Ada beberapa pengalaman dan pelajaran berharga yang saya dapatkan di Peparnas, salah satunya mungkin saya percaya diri dengan kemampuan saya saat latihan, tapi ternyata di sini banyak orang yang bisa sama bagusnya atau bahkan lebih baik darinya. saya,” kata Agam kepada wartawan, Rabu.

Pemain berusia 22 tahun itu baru saja meraih tiket ke babak 16 besar usai mengalahkan Erick Canoy Kaltim 2-0 (12-0, 12-5).

Agam yang merupakan debutan mengaku memanfaatkan ajang tersebut untuk menimba pengalaman dan jam terbang sebanyak-banyaknya.

“Bagi saya yang terpenting adalah bisa bersaing secara maksimal,” kata Agam. Di Peparnas, saya bisa mempublikasikan setiap hasil latihan.”

Agam menceritakan kisahnya bermula dari seorang temannya yang hanya ingin mencoba pertandingan atau tenis meja khusus untuk tunanetra.

Namun takdir membuatnya terus menekuni olahraga asal Kanada tersebut hingga masuk babak seleksi Peparnas.

“Dulu sebenarnya hanya iseng-iseng saja, sekedar ikut duel. Kebetulan saya sendiri diminta untuk mencoba mengikuti seleksi tingkat kota bandung terlebih dahulu. Awalnya saya tidak punya tujuan tapi saya bisa berpartisipasi. tapi alhamdulillah, untung yang bisa saya alami adalah saya lulus “pada Pekan Pemda Jabar 2018 dan sebelumnya alhamdulillah mahasiswanya juga lulus tahun 2017,” kata Agam.

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *