Jakarta (PAY MEDIA) – Di bidang pengemasan, produk, dan layanan pengiriman dokumen, PT NusPAY MEDIA Card Semesta (NCS) memanfaatkan digitalisasi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi layanan.
Dengan kata lain, perusahaan akan mendapatkan efisiensi yang lebih besar, aktivitas operasional yang lebih banyak, pengambilan keputusan yang lebih baik, dan pendapatan yang lebih besar jika mereka mengadopsi teknologi digital, dan itulah yang dirasakan NCS saat ini, kata CEO NCS Reni Sitawati Siregar di Jakarta, Rabu.
Menurutnya, melalui digitalisasi, NCS dapat meningkatkan efisiensi operasional, mempercepat respons terhadap perubahan pasar, dan meningkatkan pengalaman pelanggan.
NCS telah mendorong transformasi digital sejak tahun 2017, ketika memperkenalkan aplikasi MyNCS ke publik. Aplikasi MyNCS memungkinkan pelanggan untuk memeriksa surat mereka, menemukan lokasi cabang NCS terdekat dan mengirimkan barang atau makanan pada waktu yang diinginkan.
“Lebih dari 25.000 pengguna telah menggunakan aplikasi MyNCS dan nominal transaksi bisnis mencapai lebih dari Rp 19 juta selama September (2024),” ujarnya.
Selain itu MyNCS juga didukung dengan UI/UX yang modern sehingga user-friendly. Pelanggan juga dapat dengan mudah melihat lokasi cabang/konter terdekat karena terhubung dengan peta.
Reni menambahkan, masih ada kemungkinan pengembangan digital ke depan yang ingin diterapkan NCS, yakni sistem penyortiran robotik untuk menjamin efisiensi dan efektivitas dalam penyortiran produk.
“Untuk mendukung hal tersebut, kami didukung oleh tim IT yang bekerja secara internal pada seluruh proses digitalisasi yang kami inisiasi sendiri, mulai dari front-end hingga back-end,” ujarnya.
NCS juga terus berupaya menggalakkan digitalisasi dan perubahan teknologi di seluruh kegiatan sosial, salah satunya melalui kegiatan “Sekolah Rumah Literasi Digital”.
Pondok pesantren sebagai lembaga keagamaan, sosial dan budaya saat ini mempunyai peran yang strategis. Namun tidak semua pesantren mempunyai kesempatan memanfaatkan teknologi dengan baik.
Untuk itu, Persatuan Tenaga Penjual Profesional Indonesia (KOMISI) bersama beberapa mitra salah satunya NCS menjalankan program “Pondok Literasi Digital” sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap pengembangan peran pesantren di Indonesia. .
NCS bersama KOMISI meninjau 12 sekolah menengah Islam di pulau Jawa pada bulan September hingga pertengahan Oktober 2024 untuk memberikan edukasi dan berbagi pengetahuan tentang pentingnya transformasi digital dengan mendukung sekolah perumahan agar mampu beradaptasi dengan perkembangan saat ini dan berkontribusi terhadap banyak hal. khususnya pembangunan ekonomi masyarakat.
Ia mengatakan hal ini sejalan dengan program kemandirian pesantren yang merupakan salah satu program prioritas Kementerian Agama yang telah berjalan sejak tahun 2021.
Tujuannya, kata dia, mewujudkan pesantren dengan sumber keuangan yang kuat dan berkelanjutan agar dapat lebih baik dalam menjalankan kegiatan pendidikan, litigasi, dan pemberdayaan masyarakat.
Selain itu, ia mengatakan ke depan NCS juga akan membuka peluang kerja sama yang luas dengan pesantren, salah satunya dengan bantuan mitra perwakilan.
“Pondok akan menjadi salah satu cara untuk meningkatkan bisnis NCS ke depan, dan mereka tidak hanya dapat memanfaatkan jasa santri, guru, dan staf pesantren saja, namun dapat memanfaatkan masyarakat sekitar pesantren. sekolah. yang ingin membawakan mereka sesuatu.”