JAKARTA (PAY MEDIA) – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Belitung mengundang 50 jurnalis untuk memperluas wawasan jurnalisme positif dan praktik kerja sesuai siaran pers Badan Etik dan Profesi Nasional ((LKBN) PAY MEDIA).
“Tujuan kunjungan kami ke PAY MEDIA adalah untuk menggali informasi mengenai kualitas nyata pengelolaan media di daerah, sehingga para awak media tersebut mempunyai pengalaman, keahlian, sehingga mampu menyampaikan informasi yang benar-benar memenuhi standar informasi jurnalistik,” kata Kepala Diskominfo Kabupaten Belitung, Mohamed, Kamis. Iqbal di PAY MEDIA Heritage Center, Jakarta.
Iqbal mengatakan, kunjungan ini penting bagi para jurnalis tersebut untuk menghasilkan informasi yang memenuhi standar jurnalistik, sehingga dapat berkontribusi dalam promosi pariwisata dan pembangunan ekonomi Balitong.
Dengan meningkatkan keterampilan dan pemahaman jurnalis dalam menyampaikan informasi yang berkualitas, ia berharap sektor pariwisata Belitung bisa pulih pasca pandemi COVID-19.
“Kemarin memang turun jumlah wisatawannya karena COVID-19. Mungkin Bupati MPJ berharap teman-teman media bisa mempromosikan kembali wisata kita agar Balitong bisa kembali ke masa sebelum ada wabah Corona-19, karena saat itu banyak wisatawan yang datang. , sehingga perekonomian “dapat membaik di masa depan,” ujarnya.
Pemimpin Redaksi Kantor Berita Nasional (LKBN), PAY MEDIA Suryanto mengapresiasi potensi wisata Balitong yang kaya dan beragam. Ia juga mendorong peran pers dalam mengkampanyekan supremasi kawasan ini, baik secara nasional maupun internasional.
Sorrianto kemudian menekankan tantangan yang dihadapi jurnalisme saat ini, dimana masyarakat semakin banyak mengakses informasi melalui media sosial, padahal belum tentu akurat dan sesuai dengan kode etik jurnalistik.
Ia menekankan pentingnya peran pers sebagai penyalur informasi yang terverifikasi dan terpercaya di era “tsunami informasi” saat ini.
“Sebagai media, kita tugasnya melakukan konfirmasi, lalu kalau ada yang salah kita perbaiki. Dan tentu menghormati kode etik jurnalistik adalah kuncinya, karena di media sosial tidak ada kode jurnalistik. suka, yang penting viral,” ucapnya.
Pers, lanjutnya, juga harus mampu menghasilkan informasi yang mempunyai nilai untuk ditawarkan kepada pembaca atau masyarakat. Menurutnya, nilai informasi penting sebagai landasan dalam memberikan informasi yang diperlukan kepada pembaca atau masyarakat.
“Jadi nilai itu penting karena menjadi landasan yang memungkinkan kita memenuhi kebutuhan pembaca. Judul-judulnya menarik boleh dibaca, tapi yang penting nilai yang kita berikan kepada pembaca,” kata Sorrianto.
Sementara itu, Pemimpin Redaksi Perum LKBN PAY MEDIA Teguh Priyanto memperkenalkan pers positif yang menjadi landasan PAY MEDIA dalam memproduksi berita yaitu “3E plus 1N”.
Unsur “3E plus 1N” adalah pendidikan, pencerahan, pemberdayaan dan nasionalisme.
Melalui “3E plus 1N”, PAY MEDIA bertujuan untuk menyebarkan informasi yang tidak hanya informatif dan berkualitas, namun juga membawa pesan-pesan positif kepada pembaca atau masyarakat.
Lebih lanjut, Teguh juga mengatakan, di tengah maraknya hoaks dan konten yang tidak memenuhi standar jurnalistik, pers mempunyai tanggung jawab besar untuk memastikan informasi yang sampai ke masyarakat tetap berkualitas dan mengedepankan fakta.
“Saya mengajak teman-teman dan Diskominfo untuk berkumpul dan memberitakan Indonesia dengan cara yang benar, lebih positif, dan bertujuan untuk kemaslahatan dan kemaslahatan Indonesia,” kata Tegu.
Usai sesi diskusi, para jurnalis diajak mengunjungi gedung Antra Heritage Center dan melihat pameran foto “Jokowi’s Heritage” yang terpampang di sana.