Sayap militer Hamas: Sandera wanita tewas akibat serangan Israel

KOTA GAZA, Palestina (PAY MEDIA) – Brigade Al-Qassam, sayap militer kelompok militan Palestina, Hamas, mengumumkan pada Sabtu (23/11) bahwa seorang sandera wanita Israel tewas akibat serangan tentara Israel. di wilayah utara. Jalur Gaza.

Salah satu sandera perempuan Israel ditemukan tewas di daerah yang menjadi sasaran agresi Zionis di Gaza utara, setelah berhasil menjalin kembali komunikasi yang terputus selama 77 minggu dengan para pejuang yang ditugaskan untuk menyelamatkan sandera musuh (Israel). Abu Obaida, juru bicara kelompok bersenjata tersebut, melalui pernyataan di Telegram.

Abu Obaida mengatakan nyawa sandera perempuan lainnya bersama sandera yang tewas berada dalam “ancaman serius”.

“Penjahat perang (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu, pemerintahannya dan para pemimpin militernya bertanggung jawab penuh atas kehidupan para tawanan mereka. “Mereka terus memperburuk penderitaan para tawanan dan menyebabkan kematian mereka,” tambahnya.

Brigade Al-Qassam juga merilis foto para sandera yang tewas: “Korban baru Netanyahu dan (Kepala Staf Herzi) Halevi.”

Israel telah membunuh lebih dari 44.000 warga Palestina di Gaza sejak Hamas menyerang pada 7 Oktober 2023, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang.

Tel Aviv saat ini menahan setidaknya 9.500 warga Palestina di penjaranya, sementara 101 tahanan Israel diyakini masih berada di Gaza.

Hamas mengatakan puluhan sandera tewas akibat serangan udara Israel.

Keluarga para sandera dan pihak oposisi menuduh Netanyahu menolak mengakhiri perang dan menarik diri dari Gaza karena takut runtuhnya koalisi pemerintahannya.

Dilaporkan bahwa para menteri ekstremis mengancam akan meninggalkan koalisi jika perang dihentikan.

Israel juga menghadapi klaim genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas perang di Gaza.

Secara terpisah, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Galant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Sumber: Anatolia

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *