Jakarta (PAY MEDIA) – PLN Primari Energi Indonesia (PLN EPI), sub-holding PLN (Persero), menargetkan perluasan program Green Economy Village (GEV) di Desa Bojongkappol, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat hingga 100 hektar (ha). pada tahun 2025. hingga
Selain mengintegrasikan masyarakat lokal dalam pengelolaan biomassa (bahan bakar pengganti batu bara) untuk co-firing di pembangkit listrik tenaga panas (PLTU), program GEV juga meningkatkan pemanfaatan sumber energi baru terbarukan (EBT) dan perekonomian lokal.
Biomassa merupakan salah satu kunci strategis untuk mencapai target bauran energi 23 persen pada tahun 2025 dan net zero emisi (NZE) pada tahun 2060, kata Kepala PLN EPI Ivan Agung FirstPAY MEDIA di Jakarta, Senin.
Ia menjelaskan, kolaborasi yang kuat PAY MEDIA berbagai pihak, termasuk masyarakat, sangat menentukan keberhasilan program ini.
Ivan menegaskan, sebagian besar biomassa yang digunakan untuk co-firing di PLTU PLN berasal dari limbah pertanian dan perkebunan. Guna memperkuat stok biomassa, PLN EPI mengajak masyarakat Tasikmalaya untuk memanfaatkan peluang ekonomi pengembangan biomassa.
“Kami targetkan penggunaan biomassa pada tahun 2024 sebesar 2,2 juta ton, dan pada tahun 2025 akan kami tingkatkan menjadi 10 juta ton untuk memenuhi kebutuhan 52 PLTU,” kata Ivan.
Ia juga menambahkan, pengembangan biomassa penting tidak hanya untuk energi bersih, tetapi juga bagi perekonomian masyarakat melalui program pertanian terpadu di lahan kritis.
Program GEV dimulai pada tahun 2023 dan mencakup tiga lokasi: Cilacap, Gunungkidul dan Tasikmalaia. Di Tasikmalaya, program ini akan diperluas menjadi 100 hektar pada tahun 2025 dan akan fokus pada pengembangan tanaman indigofera yang berfungsi sebagai bahan baku biomassa sekaligus pakan ternak.
“Melalui program ini, PLN berharap dapat menciptakan ekosistem biomassa yang berkelanjutan dan berkontribusi dalam penurunan emisi karbon dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata Ivan.
Program “Pembangunan Ekosistem Biomassa Berbasis Perekonomian Masyarakat dan Pertanian Terpadu” di Tasikmalaya telah diresmikan oleh PLN EPI pada akhir September lalu.
Wakil Menteri Pertanian Sudariono yang hadir pada pembukaan tersebut menyampaikan dukungan Kementerian Pertanian terhadap sinergi dalam menyukseskan program ini, termasuk pelatihan dan konsultasi sosial.
“Kami selaku Kementerian Pertanian siap bekerja sama dan memberikan dukungan penuh.” Program ini tidak hanya berkontribusi terhadap energi terbarukan, namun juga berdampak langsung terhadap perekonomian masyarakat. “Ini merupakan inisiatif yang sangat bermanfaat bagi masyarakat,” kata Sudarjono.
Pj Bupati Tasikmalaya Yedi Rahmat mengatakan, program ini memberikan dukungan luar biasa terhadap kemajuan Bupati Tasikmalaya, khususnya di bidang pertanian yang menjadi tumpuan perekonomian masyarakat setempat.
“Kabupaten Tasikmalaya terkenal dengan kekayaan alam dan sumber daya pertaniannya, namun tantangan terbesar yang kita hadapi saat ini adalah bagaimana mengelola potensi tersebut dengan ramah lingkungan dan berkelanjutan,” kata Jedi.
Dijelaskannya, biomassa sebagai sumber energi terbarukan merupakan solusi yang tepat dalam pemanfaatan limbah pertanian dan hutan sebagai bahan baku energi. Menurutnya, program ini tidak hanya menjaga lingkungan tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat.