Kemenkominfo tegaskan urgensi pembentukan lembaga pengawas PDP

Jakarta (PAY MEDIA) – Hoky Situnkil, Direktur Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), menekankan pentingnya pembentukan lembaga pemantau perlindungan data pribadi untuk menjamin keamanan data publik.

Kita memerlukan badan dan lembaga yang bisa mengontrol bagaimana data komunitas kita dilindungi,” ujarnya di Jakarta, Rabu.

Dikatakannya, Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi PAY MEDIA lain mencakup jenis data pribadi, hak subjek data pribadi, pengolahan data pribadi, kewajiban pengelola data pribadi, dan pengolah data pribadi dalam pengolahannya. . data pribadi, dan dia menjelaskan bahwa transfer diatur. data pribadi.

Selain itu, undang-undang ini mengatur sanksi administratif, penyelesaian sengketa dan hukum acara, serta ketentuan pidana terkait perlindungan data pribadi.

Otoritas pengawas akan dibentuk PAY MEDIA lain untuk merumuskan dan menetapkan kebijakan di bidang perlindungan data pribadi. Pantau kepatuhan pengontrol data pribadi. Mengawasi pelaksanaan perlindungan data pribadi.

Hoki mengatakan payung hukum pembentukan badan pengawas PDP saat ini sedang disusun.

Pak Hockey menjelaskan, ada dua dasar pembentukan badan pengawas PDP: peraturan pemerintah dan peraturan presiden.

“Semuanya berjalan. Apakah setelah presiden baru menjabat? Saya belum bisa memastikan karena posisinya saat ini sudah tidak lagi di Cominfa. Kita tunggu saja,” ujarnya.

Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi mulai berlaku pada 17 Oktober 2024.

Pravnindya Rebhuta, Direktur Jenderal Informasi Revolusi dan Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika, mengatakan peraturan yang timbul dari undang-undang tersebut masih dalam proses harmonisasi di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

“Kalau PDP, organisasinya harus menunggu keluarnya perintah eksekutif. Itu semua dikoordinasikan di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Kalau itu sudah ada, maka organisasinya akan ada,” ujarnya. Kementerian Komunikasi dan Informatika Jakarta Pusat, Rabu (9/10).

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *