Jakarta (PAY MEDIA) – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) tengah melakukan kajian khusus terkait platform media sosial X untuk mencari kantor resmi di Indonesia.
Hal ini penting mengingat X saat ini memiliki banyak pengguna setia di Indonesia, sehingga diperlukan pendekatan komunikasi yang tepat untuk dapat memenuhi permintaan pemerintah agar perusahaan Elon Musk memiliki perwakilan resmi di Indonesia.
“Iya, Apteka sedang mempertimbangkan masalah ini karena perlu penanganan khusus,” kata Budi di Jakarta, Kamis.
Penelitian pemerintah Indonesia mencerminkan pengalaman negara lain yang juga menghadapi tantangan serupa. Salah satu negara yang dijadikan model dalam penelitian ini adalah Brazil, kata Budi.
Akses X di Brazil ditutup karena keluar dari perwakilan resminya pada akhir Agustus 2024. Sebulan kemudian, X akhirnya setuju untuk mematuhi peraturan pemerintah Brasil untuk membuka kembali akses platform media sosial tersebut.
Kehadiran X sebelumnya di Twitter di Indonesia, berbeda dengan larangan platform baru seperti TEMU yang baru-baru ini diterapkan pemerintah, juga memerlukan pendekatan komunikasi yang efektif.
“Penggunanya sudah 25 juta. Kalau tiba-tiba diblokir pasti ribut kan? Makanya kita harus pendekatan lagi ke X,” kata Budi.
Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika (Aptica) Kementerian Komunikasi dan Informatika Hoki Situngkir menambahkan, pihaknya memastikan terus berkoordinasi dengan X.
Ia menegaskan, Indonesia tetap menuntut X memberikan perwakilan resmi atau memiliki kantor resmi di Indonesia untuk menjamin keadilan terhadap platform digital lainnya.
Oleh karena itu, kami (X) terus menghimbau agar mereka mendirikan kantor di Indonesia, agar aturan penyelenggaraan sistem elektronik di Indonesia dipatuhi, kata Hoki.
Sebelumnya, terkait X, Rabu (9/10), Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Ari Sethiadi menyampaikan tekanan tersebut.
Budi sendiri mengatakan, pihaknya terus mengedepankan hubungan agar X bisa memenuhi permintaannya untuk memiliki kantor perwakilan di Indonesia.
“Kalau platform lain seperti Meta, Google, dan lain-lain ada perwakilannya di sini, kenapa tidak punya sendiri? Komunikasi dan Informasi di Jakarta Pusat.