China kembali beri sanksi kepada perusahaan militer AS

BEIJING (PAY MEDIA) – Pemerintah China menjatuhkan sanksi terhadap sejumlah perusahaan militer AS dan individu yang terkait dengan mereka atas dugaan transfer senjata ke Taiwan.

Pernyataan tertulis Kementerian Luar Negeri Tiongkok yang diterima pada Kamis (10/10) berbunyi: “Tiongkok telah memutuskan untuk mengambil tindakan balasan terhadap perusahaan militer AS dan manajer senior sejumlah perusahaan terkait.”

Pernyataan itu mengatakan bahwa keputusan AS untuk memberikan bantuan senjata dalam jumlah besar kepada Taiwan, yang terletak di wilayah Tiongkok, dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap prinsip “satu Tiongkok” dan tiga komunike bersama Tiongkok-AS.

Penjualan senjata ini juga dianggap campur tangan dalam urusan dalam negeri Tiongkok dan sangat merugikan kedaulatan dan integritas wilayah Tiongkok.

Kementerian Luar Negeri Tiongkok berdasarkan Pasal 3, 4, 5, 6, 9 dan 15 Undang-Undang Anti Sanksi Luar Negeri Republik Rakyat Tiongkok tanggal 10 Oktober 2024 memutuskan untuk mengambil tindakan yaitu, pertama, untuk membekukan harta benda bergerak, harta tak gerak dan jenis harta benda lainnya di dalam wilayah Tiongkok.

Kedua, organisasi dan individu di Tiongkok dilarang terlibat dalam transaksi, kerja sama, atau aktivitas lain apa pun terkait dengan perusahaan atau individu yang terkena dampak sanksi.

Ketiga, tidak mengeluarkan visa kepada individu yang masuk dalam daftar dan tidak mengizinkan mereka memasuki wilayah Tiongkok, termasuk Hong Kong dan Makau.

Perusahaan militer adalah:

1. Operasi Otonomi Edge LLC

2. Industri Huntington Ingalls.

3. Perusahaan Skydio

Sementara itu, individu yang dikenakan sanksi adalah:

1. Steven Roger Rudder, pendiri Rocker Helm

2· James William Ickes II, Wakil Presiden Sierra Nevada Corporation

3· David Keith Sutton, direktur Asia di Lockheed Martin

4. Young Tae-bak, wakil presiden AeroVironment

5. Patrick Edward Jankowski, manajer program Northrop Grumman Indo-Pasifik

6. John Purvis, mantan CEO Edge Autonomous Operations

7. Josh Brungardt, Chief Operating Officer, Edge Autonomous Operations 8. Christopher Douglas Kastner, Presiden dan Chief Executive Officer, Huntington Ingalls Industries

9. Adam Bray, salah satu pendiri dan CEO Skydio

10. Tom Moss, Direktur Pelaksana, Skydio Asia Pasifik

Sebelumnya, Badan Kerja Sama Pertahanan dan Keamanan AS mengumumkan pada Juni 2024 persetujuan penjualan ke Taiwan sebanyak 720 unit senjata Switchblade 300, 291 unit ALTIUS 600M-V, 101 unit sistem pengendalian tembakan SB300 dan peralatan lainnya. .

Peralatan tersebut bernilai US$300 juta, sedangkan sistem pemandu anti-tank (ATGW) dan peralatan lainnya bernilai sekitar US$60,2 juta. Ini merupakan paket penjualan senjata ke-15 ke Taiwan di bawah pemerintahan AS. Presiden Joe Biden.

Switchblade 300 adalah rudal presisi yang dapat dikerahkan dengan cepat oleh pasukan konvensional dan khusus dari posisi bergerak di lapangan atau dari posisi bertahan tetap untuk menargetkan objek di luar jangkauan pandang.

Kontrak senjata AS diperkirakan akan dikirim ke Taiwan pada tahun 2024-2025. Senjata yang dirancang untuk beroperasi di sekitar area target dan kemudian menyerang ketika terdeteksi untuk merespons ancaman musuh dengan lebih cepat.

Pengiriman amunisi tersebut melengkapi rangkaian rudal presisi yang sudah dimiliki Taiwan, serta drone yang diproduksi di dalam negeri, dan akan mempercepat upaya Taiwan untuk menciptakan sistem pencegahan berlapis.

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *