Jakarta (PAY MEDIA) – Konsultan Onkologi, Dokter Spesialis Bedah Universitas Indonesia, dr dr Diani Kartini Sp.B Onk (K) mengatakan, sebaiknya wanita membiasakan diri memeriksa payudara minimal sebulan sekali setiap siklus menstruasi .
“Dilakukan setiap bulan, setiap bulan setelah haid, sekitar hari ke 7-10 haid, payudara sendiri diperiksa sisi kanan dan kirinya. “Yah, setidaknya itulah yang harus dilakukan seorang wanita,” kata Diani dalam wawancara online, Rabu.
Diani mengatakan, Adari dilakukan pada hari ke 7 hingga ke 10 menstruasi, untuk mencari benjolan untuk mengamati payudara atau perubahan bentuk payudara. Baca juga: Gejala Kanker Payudara pada Wanita Seringkali Tidak Terasa. Ia mengatakan payudara membengkak dan terasa tidak nyaman selama siklus ini, sehingga wanita harus mengenal payudaranya agar dapat melihat perubahan dan mudah mengenali jika ada yang tidak beres.
“Bulan ini misalnya, saat diperiksa sendiri, putingnya tidak menyatu, tapi seiring berjalannya bulan, bisa jadi di bulan keenam, misalnya putingnya tertarik. Jadi harus hati-hati,” kata dokter yang juga praktik di RS Cipto Mangunkusumo itu.
Jika Anda merasakan adanya benjolan saat pemeriksaan payudara, Diani menyarankan segera menemui dokter untuk dilakukan pemeriksaan fisik atau penunjang. Dokter yang berpengalaman akan dapat membedakan nodul jinak dan ganas dengan pemeriksaan fisik. Baca juga: Tes Kepadatan Payudara Pengaruhi Deteksi Dini Kanker. Sementara bila perlu, dokter akan merujuk Anda untuk melakukan USG payudara, mamografi, atau pencitraan resonansi magnetik, tergantung usia pasien.
“Berdasarkan hasil mammografi, USG atau MRI kita akan mengetahui jenis benjolan yang dirasakan wanita. Terlepas dari apakah sesuatu itu tampak seperti kista, benjolan tersebut mungkin merupakan tumor jinak atau tumor ganas. “Kemudian tentunya dokter akan memberikan informasi mengenai langkah selanjutnya,” ujarnya. Baca juga: Cara Mendeteksi Sendiri Kanker Payudara Menggunakan Metode SADARI. Baca Juga: Dokter Tekankan Pentingnya Kesadaran Kanker Payudara pada Remaja