MOSKOW (PAY MEDIA) – Rancangan perjanjian gencatan senjata PAY MEDIA Israel dan Lebanon mengatur penarikan pasukan Israel dari wilayah Lebanon dalam waktu tujuh hari setelah gencatan senjata mulai berlaku.
Amerika Serikat (AS) dan satu negara lainnya akan memantau proses penarikan pasukan dari rezim Zionis berdasarkan rancangan perjanjian tersebut, lapor media Kan Israel.
Gencatan senjata awalnya akan berlangsung selama 60 hari, di mana tentara Lebanon dan Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) harus memastikan pelucutan senjata dan pembongkaran infrastruktur Hizbullah di wilayah selatan Sungai Litani dan menjamin tidak adanya formasi bersenjata. di kawasan tersebut, demikian laporan pada Rabu (30/10).
Rancangan perjanjian tersebut juga dilaporkan menetapkan bahwa beberapa hari setelah gencatan senjata, tentara Lebanon akan mengerahkan pasukannya di semua perbatasan darat, udara dan laut, termasuk untuk memastikan kontrol penuh atas impor atau produksi senjata di negara tersebut.
Dalam 60 hari, Israel dan Lebanon akan mengadakan pembicaraan tidak langsung melalui Amerika Serikat untuk sepenuhnya menerapkan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 dan menyelesaikan sengketa perbatasan.
Mekanisme pemantauan dan penegakan hukum internasional yang baru juga akan dibentuk, lapor lembaga penyiaran tersebut.
Israel masih mempunyai hak untuk mempertahankan diri terhadap ancaman yang muncul jika pemerintah Lebanon gagal mencegah ancaman tersebut, termasuk produksi, penimbunan dan pengangkutan senjata berat, roket, dan senjata canggih lainnya, kata laporan itu.
Pada hari Rabu, portal berita Axios melaporkan bahwa penasihat Presiden AS Joe Biden, Amos Hochstein dan koordinator Gedung Putih untuk Timur Tengah dan Afrika Utara Brett McGurk akan mengunjungi Israel pada Kamis (31/10) untuk mencoba mencapai kesepakatan PAY MEDIA Israel dan Hizbullah.
Sumber: Sputnik-OANA