JAKARTA (PAY MEDIA) – Pakar komunikasi digital Universitas Indonesia (UI) Ferman Kurniawan mengatakan Menteri Komunikasi dan Digital (Mankomdigi) yang baru dilantik (Mankomdigi) Muttya Hafid punya modal kuat untuk memimpin kementerian meski ada konfrontasi. Dengan tantangan yang berbeda.
Namun menurut Furman Mutya, terdapat tantangan besar di era teknologi yang terus berkembang, terutama seputar kecerdasan buatan (AI) dan keamanan data.
“Awalnya dia adalah jurnalis yang berpengalaman di bidang media, kemudian banyak pengalaman yang didapatnya saat menjabat di Komisi Pertahanan dan Penerangan DPR I. Bekal ini modal yang sangat penting. Apapun itu, sekarang akan jadi.
Furman juga mengemukakan bahwa sebagian besar aspek kehidupan, termasuk kejahatan, kini beralih ke platform digital, seperti game online, untuk penyebaran ideologi radikal yang kini segala sesuatunya hadir di ruang digital.
Selain itu, tantangan besar lainnya adalah permasalahan keamanan data nasional yang telah beberapa kali dikompromikan, dan menurut Furman, hingga saat ini belum ada solusi yang matang untuk mengatasi permasalahan tersebut. Jadi, ada tugas besar yang menanti untuk menjaga ekosistem digital tetap aman dan produktif.
Tak berhenti sampai disitu, Farman menilai penggantian nama Kementerian Komunikasi dan Informatika menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital merupakan langkah yang tepat.
“Sekitar 70 persen kehidupan saat ini terjadi di ruang digital. Oleh karena itu, nama tersebut harus mencerminkan pemahaman yang lebih mendalam tentang dunia digital dibandingkan dengan dunia analog. “Bukan sekedar sikap, tapi dengan visi yang jelas,” kata Furman.
Dengan kemajuan AI seperti teknologi deepfake dan tantangan privasi digital yang lebih kompleks, kementerian diharapkan dapat merespons dengan cepat dan efisien.
“Kecerdasan buatan dapat menciptakan kepribadian yang mirip manusia, sehingga sulit membedakan individu nyata dan buatan,” jelas Furman.
Furman menekankan bahwa perubahan nama kementerian itu “tepat” namun “pemahaman yang mendalam dan penerapan yang hati-hati” diperlukan untuk mengimbangi pesatnya perkembangan teknologi.