Hamilton, Kanada (PAY MEDIA) – Kepala penjaga perdamaian PBB pada Kamis (10/10) menekankan “risiko serius” yang dihadapi pasukan penjaga perdamaian di Lebanon di tengah berlanjutnya serangan Israel.
Jean-Pierre Lacroix mengatakan pada pertemuan Dewan Keamanan PBB di Lebanon bahwa “keselamatan dan keamanan” Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) kini “semakin terancam”.
Menurutnya, sebagian besar wilayah selatan Lebanon yang juga merupakan “wilayah operasi Unifil” tidak berpenghuni dan semakin tidak berpenghuni karena gencarnya pemboman Israel.
“Tujuan Israel adalah agar penduduknya kembali ke pemukiman mereka di utara setelah satu tahun ketakutan dan satu tahun pengungsian.”
Mengutip laporan UNIFIL mengenai serangan Israel yang melibatkan infanteri, tank, dan kendaraan rekayasa terhadap wilayah Lebanon, Lakroyah mengatakan: “Situasi ini telah menempatkan pasukan penjaga perdamaian kami dalam bahaya besar.”
“Pasukan penjaga perdamaian kami tetap bertugas sesuai dengan mandat yang diberikan oleh dewan ini, sambil terus menilai kembali postur kekuatan mengingat risikonya,” tambahnya, seraya mencatat bahwa “keselamatan dan keamanan pasukan penjaga perdamaian kini semakin terancam.”
Ia juga mencatat bahwa “kegiatan operasional UNIFIL telah dihentikan hampir sejak tanggal 23 September,” seiring dengan berlanjutnya eskalasi operasi militer.
Sumber: Anadolu