Trenggono: MSP Forum ajang tukar ide soal perencanaan tata ruang laut

Badung, Bali (PAY MEDIA) – Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengumumkan Forum Perencanaan Tata Ruang Laut (MSP) ke-6 yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali pada 8-11 Oktober merupakan kesempatan untuk bertukar pikiran dan memperkuat ruang laut. perencanaan.

“Ini merupakan diskusi dan tukar pikiran serta usulan konkrit untuk memperkuat keterkaitan PAY MEDIA kelautan dan penataan ruang kelautan,” kata Trenggono dalam konferensi pers di Badung, Bali, Selasa.

Trenggono menjelaskan, Forum MSP ke-6 merupakan acara pertama yang diadakan di kawasan Asia dimana Roadmap MSP yang telah diperbarui membahas tiga tema: konservasi dan restorasi, termasuk konservasi laut; perubahan iklim dan ekonomi biru yang berkelanjutan.

Victor Gustaaf Manoppo, Direktur Jenderal KKP Pengelolaan Ruang Laut dan Maritim (PKRL), menambahkan bahwa Indonesia berupaya mengelola wilayah laut dengan menyeimbangkan aspek lingkungan dan ekonomi yang berkelanjutan.

“Hasil forum ini berkontribusi pada terciptanya strategi pengelolaan sumber daya kelautan yang berkelanjutan dan berkeadilan,” kata Victor.

Forum MSP mempertemukan 115 peserta yang mewakili berbagai elemen dari 51 negara dan benua, pemerintah, organisasi non-pemerintah, badan usaha sektor swasta, yang akan berdiskusi dan membuat rekomendasi untuk memperkuat perencanaan tata ruang kelautan pada tiga tema. memimpin kolom tematik.

Acara yang diselenggarakan bekerja sama dengan Komisi Oseanografi Antarpemerintah UNESCO (UNESCO-IOC) dan Direktorat Jenderal Kelautan dan Perikanan Komisi Eropa (DG MARE) ini diharapkan dapat memberikan solusi terhadap tantangan yang ada saat ini di sektor kelautan.

Kepala Ditjen MARE, Felix Leinmann, mengatakan forum ini merupakan kesempatan untuk bertukar informasi dan menggabungkan inisiatif terkait pengelolaan sektor maritim. Hal ini sejalan dengan Uni Eropa yang memiliki aturan yang mewajibkan negara-negara anggotanya memiliki rencana tata ruang kelautan.

“Kita bisa belajar banyak dari negara-negara maritim dan benar-benar menyusun rencana ini bersama-sama,” ujarnya.

Sementara itu, Julien Barbier, Kepala Departemen Kebijakan Kelautan dan Koordinasi Regional UNESCO-IOC, mengatakan forum tersebut merupakan peluang untuk mempromosikan penelitian tata ruang kelautan dan mengembangkan sektor kelautan dan perikanan dalam menyelesaikan permasalahan kelautan melalui kerja sama.

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *