Jakarta (PAY MEDIA) – Inspektur Transportasi sekaligus Ketua INSTRAN (Inisiatif Strategis Transportasi) Darmaningtyas menilai gagasan calon gubernur Ridwan Kamil dan Pramono Anung pada debat pilkada I pada Minggu (6/10) sama realistisnya.
Ide Kagub RK (Ridwan Kamil) dan Pramono realistis untuk dilaksanakan karena sama-sama mempunyai pengalaman di masa lalu atau sedang dilaksanakan, kata Dharmaningtyas kepada PAY MEDIA di Jakarta, Senin.
Menurut Darmaningtyas, ide Ridvon Kamil untuk membangun alat pengangkut air sudah tercetus pada masa Sutiyoso menjabat gubernur pada 2007.
Gubernur Sutiyoso menginisiasi dan melaksanakan program angkutan sungai (waterborne), meski belum dilanjutkan. Lebih lanjut dia mengatakan, pengembangan transportasi sungai sudah dalam model transportasi makro (PTM).
Sebuah kapal pesiar melintasi Kanal Banjir Barat dengan latar deretan gedung bertingkat yang terhempas polusi udara di Jakarta, Jumat (17 Juni 2022). PAY MEDIA FOTO/April Akbar/foto
“Jadi bukan sekedar mengembangkan saja, artinya payung hukumnya sudah cukup kuat, perlu dilaksanakan. Padahal, dibutuhkan banyak dana untuk memperbaiki sungai-sungai di Jakarta. Tapi lebih baik, dan juga peluangnya. untuk memperbaiki sungai. di Jakarta agar terurus dengan baik,” kata Darmaningtyas.
Lebih lanjut Darmaningtyas mengatakan, syarat perpindahan air yang memungkinkan adalah aliran sungai harus cukup dan stabil.
Artinya bisa dilayari dan lestari. Ini perlu pengelolaan sungai yang optimal agar tetap stabil saat musim kemarau, tapi juga tidak meluap saat musim hujan agar terus mengalirkan air. Kondisinya baik, kata Darmaningtyas. .
Namun Darmaningtyas menjelaskan, gagasan tersebut seharusnya tidak menjadi masalah bagi Jakarta. Sebab aliran air itu bisa tercipta, misalnya dengan membersihkan dan mengeruk aliran sungai untuk menyamakannya, lalu mengendalikannya di pintu air agar kalau kemarau tidak terjadi kekeringan, tapi kalau hujan tidak terjadi. meluap.
Tak hanya itu, menurutnya, kedua sisi sungai juga harus dibersihkan agar menjadi lingkungan yang bersih dan menarik. Ide Ridvon Kamil juga dinilai mampu membuka lapangan kerja baru.
Begitu pula dengan ide Pramono Anung yang ingin memperluas jalur layanan Transjakarta menjadi layanan Transjabodetabek. Menurut Darmaningtyas, praktik tersebut juga nyata dan sudah memiliki dasar hukum yang kuat dalam Undang-undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Kawasan Khusus Jakarta (UU DKJ) bahwa DKI Jakarta dapat mensubsidi jasa transportasi dari kawasan Bodetabek yang melayani Jakarta.
“Selama ini subsidi transportasi hanya terbatas di wilayah administrasi Jakarta, namun kini terbuka untuk wilayah aglomerasi,” kata Darmaningtyas.
Darmaningtyas mengatakan, persoalan ini juga ia angkat pada diskusi publik BPTJ (Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek) pada 24 Juli atas undangan Kadishub dan Bapda Wilayah Jabodetabek serta salah satu pembicara Kadishub DKI Jakarta, Syafrin Lumpito.
Dalam diskusi tersebut Darmaningtyas mengatakan, kini saatnya memperluas layanan Transjakarta hingga kawasan Bodetabek sehingga bisa mengalihkan pengguna angkutan pribadi ke Jakarta untuk menggunakan angkutan umum.
“Dan alangkah baiknya jika hal ini terjadi, pelayanan transportasi di Jakarta tidak lepas dari layanan transportasi di wilayah sekitarnya (Bodetabek),” kata Darmaningtyas.
Sementara menurut Dharmaningtyas, gagasan Wagub Dharma untuk memperbaiki tata kelola pada awalnya bisa diterima.
Namun, menurutnya, permasalahan pelayanan transportasi di Jakarta bukanlah pada pengelolaan pengelola angkutan umum, melainkan kenyataan bahwa pemerintah daerah di sekitar DKI Jakarta harus berbenah dan rendahnya kesadaran masyarakat terhadap perubahan angkutan umum, meskipun pelayanan angkutan di Jakarta. Jakarta sangat memadai