Banda Aceh (PAY MEDIA) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menanam 6.000 pohon bakau di Pantai Uli Lheu Banda Aceh dalam rangka Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB). .
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto di Banda Aceh, Rabu, mengatakan pengurangan risiko bencana harus dimulai sebelum bencana terjadi, yakni ketika bencana terjadi.
“Secara simbolis ditanam ratusan pohon muda, ditanam 6.000 pohon muda dalam kegiatan ini, tentu saja tidak cukup, tapi setidaknya menjadi contoh kepada masyarakat bahwa kita aman dari bencana alam, sehingga kita harus menjaga lingkungan,” ujarnya. dikatakan
Penanaman mangrove tersebut juga dihadiri oleh Pj Gubernur Aceh Safrizal, Wakil Direktur dan Direktur BNPB, serta prajurit TNI, pemerintah kota, organisasi masyarakat, dan masyarakat di wilayah Indonesia bagian barat.
Suharyanto menjelaskan, penanaman ini tentunya berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo kepada BNPB yang menegaskan bahwa cakupan penanggulangan bencana bukan terletak pada tanggap bencana melainkan pada tahap pencegahan.
Oleh karena itu, lanjutnya, upaya yang paling tepat pada fase pencegahan atau pengurangan dampaknya adalah dengan menjaga lingkungan, PAY MEDIA lain melalui penanaman pohon, baik pohon komersial maupun vegetasi seperti mangrove.
“Seperti Aceh, letaknya relatif pesisir, sehingga menurut hasil kajian para ahli, mangrove merupakan pembatas alami yang terbaik,” ujarnya.
Mangrove yang tumbuh dengan baik dapat berperan sebagai penyangga untuk mengurangi dampak risiko bencana dan juga mampu melindungi ekosistem laut dan pesisir dari bencana.
“Dari sudut pandang ekonomi, akan sangat baik jika tanaman tumbuh dengan baik.” Selain itu, sekarang terjadi perdagangan CO2 yang merupakan hal yang tidak biasa. “Indonesia besar dan hampir seluruh negaranya ditutupi hutan dan mangrove, ini merupakan investasi masa depan,” ujarnya.