MER-C Indonesia serukan penghentian perang di Gaza

Jakarta (PAY MEDIA) – Komite Penyelamatan Darurat Medis Indonesia (MER-C) mengimbau masyarakat di tanah air dan dunia agar perang di Gaza harus segera dihentikan.

“MER-C Indonesia memberikan pesan kepada masyarakat Indonesia dan dunia bahwa tidak perlu menjadi ahli apapun, logikanya perang di Gaza harus dihentikan,” kata Presiden Kepresidenan MER-C Hadiki Habib dalam jumpa pers. konferensi . di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan perang di Gaza harus segera dihentikan karena jika perang terus berlanjut maka jumlah korban sipil akan terus meningkat.

MER-C juga meminta agar fasilitas kesehatan di Gaza, Palestina tidak terkena dampak perang dan tidak dirusak atau dihentikan.

“Kami meminta tim tenaga kesehatan, dokter, perawat, bidan, dan paramedis yang bekerja di Gaza untuk memberikan pelayanan kesehatan, tanpa menghalangi mereka dalam menjalankan tugas profesionalnya,” kata Hadiki.

Selain itu, Hadiki juga menyerukan pembebasan petugas kesehatan medis di Gaza dan warga Palestina yang ditahan pemerintah Israel selama penyerangan di daerah kantong tersebut.

“Dan yang terpenting bagi masyarakat sipil di Jalur Gaza adalah membuka akses logistik kemanusiaan seluas-luasnya, sehingga dapat memberikan dukungan sosial kepada masyarakat yang kini terpinggirkan dan terisolasi di Gaza,” ujarnya.

“Kepada masyarakat internasional, mari kita bersama-sama memberikan tekanan kepada penjajah untuk menghentikan genosida yang terjadi di Gaza, di Palestina saat ini,” kata Hadiki.

Tekanan tersebut juga mencakup memastikan bahwa perang tidak meningkat dan menciptakan krisis kemanusiaan baru, katanya.

Habib menjelaskan, tim MER-C, kata dia, bisa masuk ke wilayah utara Gaza dan membantu layanan kesehatan yang ada di wilayah utara Gaza, khususnya pada kasus trauma, mengingat kondisi yang terjadi di Gaza saat ini. khususnya di Gaza bagian utara.

Dikatakannya, RS Indonesia di Gaza sebenarnya sudah berfungsi meski belum maksimal dan memberikan layanan terhadap kasus-kasus trauma, khususnya trauma berat, akibat penyerangan di sekitar rumah sakit.

Dalam tiga hari terakhir, ia mengaku mendapat informasi dari para relawan yang masih berada di Gaza utara bahwa serangan kembali terjadi di wilayah utara, sehingga staf RS MER-C Indonesia harus pindah ke wilayah yang lebih aman, yakni di Gaza tengah.

Alhamdulillah, saat ini kami memiliki tim beranggotakan empat orang di Gaza, termasuk tiga orang logistik dan satu orang liaison officer, yang masih dalam kondisi sehat, kata Hadiki.

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *