Jakarta (PAY MEDIA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat sore ditutup melemah dipimpin oleh saham-saham sektor teknologi. IHSG ditutup 47,74 poin atau 0,63 persen pada 7.496,08. Sedangkan saham Kelompok 45 atau indeks LQ45 melemah 7,65 poin atau 0,82 persen menjadi 929,72. Kelompok riset Pilarmas Inveatindo Sekuritas mengatakan dalam studinya di Jakarta, Jumat, pasar bereaksi terhadap indeks ketenagakerjaan jasa AS yang berada di 54,9 pada September 2024, dibandingkan 51,5 pada Agustus, dan jauh di atas perkiraan 51,7 Selain itu, pasar masih menantikan langkah selanjutnya dari kebijakan Perdana Menteri Jepang baru yang telah dipercaya sebelumnya. Menteri Keuangan harus mengusulkan langkah-langkah untuk mengurangi biaya, mendorong pertumbuhan ekonomi dan mendukung keluarga berpenghasilan rendah. Perhatikan baik-baik situasi di Timur Tengah karena situasi ini terus mempengaruhi pasar keuangan. Kepanikan ekonomi muncul seiring dengan kekhawatiran bahwa Israel akan melancarkan serangan terhadap infrastruktur minyak Iran. Kekhawatiran tersebut didukung oleh pernyataan Presiden AS Joe Biden yang mengangkat kemungkinan serangan Israel terhadap kilang minyak Iran yang dapat berujung pada perdamaian dengan Amerika. Jika serangan ini terjadi maka akan menimbulkan kekhawatiran akan terganggunya pasokan minyak global. Di dalam negeri, ketegangan di Timur Tengah terus mempengaruhi pasar keuangan, ancaman serangan terhadap pasokan minyak Iran dapat mengganggu pasokan dan menyebabkan kenaikan harga minyak, yang pada akhirnya akan membebani APBN akibat kenaikan harga minyak. Kenaikan harga minyak dunia juga akan menyebabkan peningkatan pengeluaran untuk dukungan energi dan perlindungan sosial, karena kenaikan harga minyak akan mempengaruhi pembelian energi masyarakat. Pasar khawatir jika konflik terus berlanjut akan menyulitkan pemerintahan baru dan APBN pada 2025. Oleh karena itu, pemerintahan baru akan mempertimbangkan revisi APBN sebagai amandemen pertimbangan makroekonomi. IHSG dibuka melemah dan bertahan di teritori negatif hingga akhir sesi pertama. Pada sesi kedua, IHSG masih bertahan di zona merah hingga penutupan. Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, ada tiga sektor yang menguat, dipimpin oleh sektor medis dengan kenaikan sebesar 0,34 persen, disusul sektor energi, dan sektor infrastruktur yang meningkat sebesar 0,22 persen dan 0,03 persen.
Sementara delapan sektor yang terkoreksi yaitu sektor teknologi yang paling banyak mengalami kerugian yakni minus 2,02 persen, disusul sektor real estate dan keuangan yang melemah 1,00 persen dan 0,96 persen.
Saham-saham yang mengalami kenaikan terbesar adalah AYLS, AKSI, RAJA, CITY dan HRTA. Sedangkan saham yang paling banyak turun adalah PANI, TOBA, GOTO, PNLF dan MAPI.
Frekuensi saham sebanyak 1.083.728 kali transaksi, dengan jumlah bursa sebanyak 25,36 miliar lembar saham senilai Rp 11,90 triliun. Total ada 234 saham menguat, 333 saham melemah, dan 225 saham tidak mengalami perubahan harga.
Pasar di kawasan Asia siang ini mengalami kenaikan sebesar 68,29 poin atau 0,18 persenpada 22.736,86 dan indeks Strait Times kehilangan 11,653 persen atau 0,19.
Sementara itu, indeks Shanghai (Tiongkok) sedang dalam perjalanan memperingati Hari Nasional. Baca juga: IHSG diperkirakan akan berubah menurut opini internasional. Baca juga: IHSG Jumat dibuka dengan pelemahan 12,04 poin. Baca Juga: IHSG ditutup melemah karena pasar fokus pada geopolitik Timur Tengah